Dinas Kearsipan dan Perpustakaan

30 Juli 2025   51 kali  
MMD UB AJAK SISWA SDN 1 PASIRIAN CERDAS MENGULAS BUKU: READ ME A BOOK
MMD UB AJAK SISWA SDN 1 PASIRIAN CERDAS MENGULAS BUKU: READ ME A BOOK

 

 Penulis: Andini Putri Lestari/MMD-UB - Redaktur: Tutik Endriyani/ Disarpus

   Mahasiswa Membangun Desa Universitas Brawijaya (MMD UB) Kelompok 65 menyelenggarakan kegiatan Cerdas Mengulas Buku “Read Me a Book”, Selasa & Kamis (15 & 24/07/2025) di SDN 1 Pasirian, Kec. Pasirian, Lumajang. Kegiatan ini merupakan bagian dari 11 program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Literasi, kolaborasi Perpustakaan Nasional RI (Perpusnas), Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Mahasiswa Membangun Desa - Universitas Brawijaya (MMD UB) di Kabupaten Lumajang.

 

Program KKN Tematik Literasi digelar sebagai upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kabupaten Lumajang yang  saat ini berada di angka 60,66 di bawah rata-rata nasional sebesar 74,37.

 

Mengulas buku adalah aktivitas menyampaikan kembali isi buku dengan bahasa sendiri. Dalam program ini, siswa-siswi kelas 3 SD diajak untuk mengulas buku secara lisan dan tulisan dengan format yang sederhana dan menyenangkan. “Kami melakukan kegiatan ini sebanyak 2 kali dengan 2 cara yang berbeda, dan anak-anak sangat antusias.” jelas Andini Putri Lestari, selaku penanggung jawab kegiatan.

 

Metode pertama mengulas buku sesuai usia, dilaksanakan dengan meminjamkan buku bacaan bergambar hibah dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia kepada Perpustakaan “Pasirian Pintar” Desa Pasirian - Kec. Pasirian, Kab. Lumajang tahun 2024 lalu. Siswa siswi dibagi menjadi beberapa kelompok didampingi oleh fasilitator yang merupakan mahasiswa MMD UB,  kemudian siswa diminta untuk menceritakan kembali isi buku yang dibaca di depan kelas. Metode kedua tidak jauh berbeda, hanya saja, siswa juga diminta untuk menuliskan isi cerita di kertas yang telah disediakan,

 

Tujuan kegiatan ini diantaranya untuk meningkatkan minat baca anak-anak, melatih keterampilan berpikir kritis dan berbicara di depan umum, mendorong interaksi sosial dan diskusi berbasis bacaan, memperkenalkan berbagai buku, memberikan pengalaman literasi sejak dini. “Anak-anak sangat antusias dan aktif selama kegiatan. Menurut saya, rendahnya angka literasi bukan disebabkan karena mereka malas membaca, melainkan karena kurangnya lingkungan yang mendukung tumbuhnya budaya gemar membaca di sekitar mereka,” tambahnya.

 

Dibawah dosen pembimbing lapangan (DPL) Muhammad Fakhri, S.Pi., M.P.,Ph.D., kegiatan ini menjadi aksi kecil untuk mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) 4 yakni Kesetaraan Pendidikan.

 

Banyak Dibaca





Budaya Baca dimulai sejak dini
12 Maret 2025 144 kali Baca...